Fakultas Kedokteran Universitas Tarumanagara (FK Untar) kembali menunjukkan komitmennya dalam meningkatkan kualitas hidup masyarakat, khususnya kelompok lanjut usia, dengan meraih prestasi membanggakan di ajang nasional. Dua mahasiswa Program Studi Profesi Dokter (PSPD), Bruce Edbert (NIM: 406232037) dan Ivan Santiago (NIM: 40624053), berhasil meraih peringkat kedua dalam Lomba Artikel Penelitian yang diselenggarakan oleh FK Universitas Katolik Widya Mandala Surabaya pada 10 Agustus 2024.
Mengusung tema besar lomba, “Food and Mood: How Do Nutrition Affect Mental Wellbeing in Elderly”, Bruce dan Ivan menyajikan artikel penelitian berjudul “Evaluating the Threshold of Vitamin D Levels for Depression in the Elderly: A Cross-Sectional Study”. Artikel ini tidak hanya menarik perhatian dewan juri, tetapi juga memberikan kontribusi penting dalam pemahaman tentang hubungan nutrisi, khususnya vitamin D, terhadap kesehatan mental lansia.
Peringkat 2 di Lomba Artikel Penelitian Nasional
Penelitian yang Berdampak Positif bagi Lansia
Penelitian ini dilatarbelakangi oleh tingginya prevalensi gangguan depresi mayor (major depressive disorder) di kalangan lansia. Gangguan ini ditandai oleh kesedihan yang berkepanjangan, hilangnya minat pada aktivitas yang sebelumnya menyenangkan, serta dampak negatif pada kesejahteraan psikologis secara keseluruhan. Berdasarkan data yang dikutip dalam penelitian, prevalensi depresi lansia di Indonesia mencapai 33,8%, lebih tinggi dibandingkan Jepang (30,3%) dan Vietnam (17,2%).
Studi yang dilakukan Bruce dan Ivan bertujuan untuk menentukan ambang batas kadar vitamin D (25(OH)D3) dalam mencegah depresi pada lansia. Penelitian ini melibatkan 93 peserta berusia 60 tahun ke atas di Panti Bina Bhakti dengan desain cross-sectional. Kadar vitamin D diukur dengan metode Enzyme-Linked Immunosorbent Assay (ELISA), sementara tingkat depresi dinilai menggunakan Geriatric Depression Scale (GDS).
Hasil penelitian menunjukkan kadar vitamin D yang rendah berhubungan signifikan dengan tingkat keparahan depresi. Analisis Receiver Operating Characteristic (ROC) mengidentifikasi ambang batas kadar vitamin D minimal 9 ng/mL untuk mencegah depresi, dengan nilai area under the curve (AUC) sebesar 0,729 dan p-value 0,003. Temuan ini menegaskan bahwa defisiensi vitamin D menjadi masalah umum pada lansia, dan menjaga kadar vitamin D yang cukup dapat mengurangi risiko depresi.
Dukungan Penuh dari FK Untar
Keberhasilan Bruce dan Ivan tidak lepas dari dukungan penuh Fakultas Kedokteran Untar. Dalam persiapan hingga pelaksanaan lomba, kedua mahasiswa ini dibimbing oleh dr. Yohanes Firmansyah, M.H., M.M., M.Biomed., AIFO-K, dosen dari bagian Fisiologi FK Untar. Dukungan terbesar dari segi moral dan teknis juga diberikan oleh Ketua Prodi Profesi Dokter, Dr. dr. Shirly Gunawan, Sp.FK, serta Dekan FK Untar, Dr. dr. Noer Saelan Tadjudin, Sp.KJ.
Dr. dr. Shirly Gunawan, Sp.FK menegaskan bahwa keberhasilan ini mencerminkan komitmen FK Untar untuk mencetak tenaga medis yang tidak hanya kompeten, tetapi juga mampu memberikan dampak nyata dalam meningkatkan kualitas hidup masyarakat, terutama kelompok lanjut usia. “Kami di FK Untar terus mendorong mahasiswa untuk menghasilkan karya-karya inovatif yang relevan dengan tantangan kesehatan masyarakat saat ini, salah satunya melalui riset-riset yang mendukung kesehatan fisik dan mental lansia,” ujarnya.
Komitmen FK Untar untuk Lansia
Prestasi ini sekaligus mempertegas fokus FK Untar pada upaya meningkatkan kualitas hidup lansia, yang menjadi keunggulan fakultas. Seiring dengan peningkatan jumlah populasi lansia di Indonesia, kebutuhan akan layanan kesehatan yang komprehensif semakin mendesak. FK Untar menjawab tantangan ini melalui berbagai kegiatan, mulai dari penelitian inovatif hingga pengabdian masyarakat yang berorientasi pada kesehatan fisik dan mental lansia.
Dekan FK Untar, Dr. dr. Noer Saelan Tadjudin, Sp.KJ, menyampaikan bahwa prestasi Bruce dan Ivan merupakan bukti nyata dedikasi FK Untar terhadap pengembangan ilmu pengetahuan yang berorientasi pada kesejahteraan masyarakat. “Kami berkomitmen untuk terus mendukung mahasiswa dalam mengembangkan potensi mereka, baik melalui pendidikan, penelitian, maupun kegiatan kompetisi nasional dan internasional. FK Untar dapat berkontribusi lebih besar dalam menciptakan generasi tenaga medis yang unggul dan peduli,” katanya.
Langkah Selanjutnya: Penelitian Lanjutan dan Implementasi
Meskipun penelitian Bruce dan Ivan telah menemukan ambang batas vitamin D yang relevan untuk mencegah depresi, mereka mengakui bahwa penelitian ini memiliki keterbatasan, seperti perlunya uji coba terkontrol secara acak untuk memastikan efektivitas suplementasi vitamin D dalam mengurangi risiko depresi. Temuan ini menjadi pijakan awal untuk penelitian lanjutan yang lebih mendalam, termasuk eksplorasi potensi vitamin D sebagai terapi preventif dan kuratif dalam mengatasi depresi pada lansia.
FK Untar juga berencana untuk mendorong implementasi temuan ini dalam program pengabdian masyarakat yang lebih luas. Monitoring dan pengelolaan kadar vitamin D akan menjadi bagian dari pendekatan kesehatan komprehensif untuk lansia yang melibatkan multidisiplin ilmu, termasuk psikologi, nutrisi, dan kedokteran klinis.
Harapan ke Depan
FK Untar tidak hanya menunjukkan kualitas pendidikannya, tetapi juga memberikan inspirasi bagi institusi lain untuk lebih peduli terhadap isu-isu kesehatan lansia. Bruce Edbert dan Ivan Santiago telah membuktikan bahwa mahasiswa FK Untar mampu berkompetisi di tingkat nasional dengan penelitian yang relevan dan berdampak.
Prestasi ini menjadi langkah awal menuju pencapaian yang lebih besar di masa depan, sekaligus memperkuat posisi FK Untar sebagai salah satu institusi pendidikan kedokteran terkemuka yang berkomitmen pada peningkatan kualitas hidup masyarakat. (YF/AHS/SG)