Jakarta, 30 November 2024 – AMSA Universitas Tarumanagara (AMSA Untar) sukses menyelenggarakan kegiatan penyuluhan dalam rangka peringatan COPD Awareness Month 2024 dengan tema Awareness for Improved Respiratory Health. Acara ini berlangsung di Kantor Lurah Tanjung Duren Selatan, Jakarta Barat, dengan menghadirkan pembicara utama, dr. Alexander Halim Santoso, M.Gizi, yang membawakan materi bertajuk “Asupan Nutrisi dalam Pencegahan Penyakit Paru Obstruksi Menahun (PPOK).”
Kegiatan ini mendapat sambutan hangat dari masyarakat, terbukti dengan hadirnya 158 peserta warga sekitar yang menunjukkan antusiasme tinggi untuk memahami lebih lanjut tentang penyakit paru obstruksi menahun (PPOK) dan pentingnya asupan nutrisi yang sehat dan seimbang dalam mencegah penyakit tersebut. Acara ini sekaligus mempertegas komitmen Fakultas Kedokteran Universitas Tarumanagara (FK Untar) dalam melaksanakan pengabdian kepada masyarakat serta memperkenalkan program unggulan dalam bidang gizi untuk kesehatan masyarakat.
Penyuluhan yang Memberdayakan Masyarakat
Kegiatan dimulai pukul 09.00 pagi hari dengan penyampaian materi terkait penyakit paru obstruktif kronik, yang merupakan salah satu penyakit kronis yang memengaruhi fungsi pernapasan oleh dr. Alexander Halim Santoso, M.Gizi . Ia menekankan bahwa gaya hidup sehat, termasuk asupan nutrisi yang baik, dapat secara signifikan membantu mencegah dan mengelola penyakit ini.

AMSA Universitas Tarumanagara Adakan Penyuluhan COPD Awareness Month 2024
“Pencegahan PPOK selain melalui penghentian merokok, juga memerlukan asupan dari zat gizi makro dan mikronutrien yang adekuat. Konsumsi makanan kaya antioksidan, vitamin, dan mineral seperti sayuran hijau, buah-buahan, serta ikan berlemak dapat membantu menjaga kesehatan paru-paru,” jelas dr. Alexander dalam sesi penyuluhannya.
Peserta juga diajak berdiskusi aktif dengan sesi tanya jawab interaktif. Warga mengapresiasi materi yang mudah dipahami dan relevan dengan keseharian mereka, terutama di wilayah perkotaan yang rentan terhadap polusi udara dan juga tingginya perokok aktif.
Komitmen FK Untar untuk Pengabdian Masyarakat
Kegiatan ini menjadi bagian dari program pengabdian masyarakat yang rutin dilakukan oleh FK Untar. Sebagai institusi pendidikan yang berorientasi pada community service, FK Untar terus berupaya menjembatani ilmu pengetahuan dan kebutuhan masyarakat. Kegiatan ini merupakan wujud nyata dari misi Universitas Tarumanagara untuk memberikan kontribusi positif bagi masyarakat sekitar.
“Kesehatan masyarakat adalah prioritas kami. Melalui program-program seperti ini, kami berharap dapat meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pencegahan penyakit serta pentingnya peran gizi dalam menjaga kesehatan secara keseluruhan,” ujar Dekan FK Untar, Dr. dr. Noer Saelan Tadjudin, Sp.KJ.
Program Unggulan Gizi sebagai Pilar Kesehatan
Fakultas Kedokteran Untar juga terus memperkuat fokusnya pada program unggulan di bidang gizi. FK Untar telah mengembangkan berbagai inisiatif berbasis penelitian dan pengabdian masyarakat dalam beberapa tahun terakhir untuk meningkatkan pemahaman tentang pentingnya gizi, baik dalam pencegahan maupun pengelolaan penyakit.
Dr. Alexander juga menyampaikan bahwa FK Untar sedang merancang modul edukasi berbasis komunitas yang akan memperluas wawasan masyarakat tentang hubungan antara pola makan dan kesehatan organ vital, termasuk paru-paru. “Kami percaya bahwa edukasi tentang gizi harus menjadi prioritas utama dalam promosi kesehatan di Indonesia, seperti halnya untuk penyakit kronis seperti PPOK,” tambahnya.
Antusiasme Peserta: Indikator Keberhasilan
Antusiasme warga Tanjung Duren Selatan menjadi bukti keberhasilan acara ini. Salah satu peserta, Ibu Neneng mengungkapkan rasa terima kasihnya atas informasi yang disampaikan. “Saya jadi tahu bahwa makanan yang kita makan sehari-hari ternyata sangat berpengaruh terhadap kesehatan paru-paru. Penyuluhan ini sangat bermanfaat, apalagi dijelaskan dengan cara yang sederhana,” ujarnya.
Panitia juga menyampaikan bahwa kehadiran peserta melampaui ekspektasi awal. Ketua AMSA Untar, Sabrina Kezia Yohannes, dalam pernyataannya, mengungkapkan rasa syukurnya atas keberhasilan acara ini. “Kami sangat senang dapat membantu masyarakat memahami kesehatan paru-paru melalui sudut pandang gizi. Kegiatan ini adalah bagian dari kontribusi kami sebagai mahasiswa kedokteran untuk masyarakat.”
Langkah Selanjutnya
AMSA Untar berkomitmen untuk melanjutkan program edukasi kesehatan di masa mendatang. Salah satu rencana yang sedang disusun adalah pelatihan gizi berbasis komunitas dengan melibatkan kolaborasi antara mahasiswa, dosen, dan praktisi kesehatan. Harapannya, program ini dapat menjangkau lebih banyak masyarakat di berbagai wilayah, terutama di daerah yang akses terhadap informasi kesehatan masih terbatas.
AMSA Untar dan FK Untar berharap kegiatan ini tidak hanya membuktikan komitmennya dalam mendukung kesehatan masyarakat, tetapi juga menjadi teladan bagi institusi pendidikan lain untuk turut serta berperan aktif dalam pengabdian masyarakat. COPD Awareness Month 2024 bukan sekadar peringatan tahunan, tetapi momentum untuk meningkatkan kesadaran akan pentingnya pola hidup sehat dan asupan gizi demi kesehatan yang lebih baik. (YF, AHS, SG)