Prestasi gemilang kembali ditorehkan oleh mahasiswa Program Studi Profesi Dokter Fakultas Kedokteran Universitas Tarumanagara (FK UNTAR). Dua mahasiswa berprestasi, Bryan Anna Wijaya dan Fiona Valencia Setiawan, berhasil meraih Juara 2 Sub Kategori Oral Presentantion dalam ajang kompetisi ilmiah tingkat regional Pekan Ilmiah Tahunan Ke-7 yang diselenggarakan oleh Dinas Kesehatan Pemerintah Provinsi Daerah Khusus Ibu Kota Jakarta dalam merayakan Hari Kesehatan Nasional Ke-61 – “Smart City, Healthy People”. Kegiatan bergengsi ini diadakan pada 19–21 November 2025 dan berlokasi di Hotel Grand Sahid Jaya, Jakarta, dengan melibatkan lebih dari 300 peserta yang berkompetisi dari berbagai institusi, termasuk rumah sakit, universitas, puskesmas, serta lembaga terkemuka di wilayah Jakarta.
Keberhasilan ini bukan hanya menjadi kebanggaan bagi prodi Profesi Dokter FK UNTAR, tetapi juga mempertegas posisi FK UNTAR sebagai salah satu institusi pendidikan kedokteran yang konsisten mendorong mahasiswa untuk berkarya, berinovasi, dan bersaing secara sehat di tingkat lokal maupun regional. Pencapaian Bryan dan Fiona sekaligus menunjukkan bahwa mahasiswa FK UNTAR memiliki kompetensi akademik, kemampuan riset, serta wawasan ilmiah yang unggul.
Riset Inovatif tentang Determinan Antropometri dan Fungsi Paru pada Dewasa Produktif
Bryan dan Fiona mengusung tema penelitian yang relevan dengan isu kesehatan perkotaan, yakni “Evaluasi Peran Antropometri sebagai Determinan Modifikatif terhadap Penyakit Paru Restriktif pada Dewasa Produktif di Jakarta: Studi Observasional.” Tema ini memperoleh apresiasi tinggi dari para juri karena menyentuh persoalan kesehatan yang semakin signifikan, terutama di kota metropolitan seperti Jakarta dengan tingkat polusi yang tinggi dan gaya hidup kurang aktif.
Bryan dan Fiona menekankan bahwa penurunan fungsi paru restriktif merupakan isu kesehatan masyarakat yang semakin mengemuka. Faktor-faktor seperti paparan polusi, rendahnya aktivitas fisik, dan perubahan komposisi tubuh diduga berkontribusi terhadap penurunan elastisitas paru serta kekuatan otot pernapasan. Melalui pendekatan studi potong lintang terhadap 539 responden dewasa pada periode 2024–2025, mereka menganalisis berbagai parameter antropometri dan menghubungkannya dengan kapasitas vital paksa (FVC) menggunakan spirometri sebagai metode baku emas.
Temuan ini mengingkatkan kita akan pentingnya pemeriksaan antropometri sederhana sebagai alat skrining awal untuk mengidentifikasi risiko penurunan fungsi paru pada masyarakat perkotaan. Inovasi penelitian ini dinilai sangat aplikatif dan relevan dalam mendukung program kesehatan masyarakat, khususnya dalam konteks Jakarta sebagai kota megapolitan dengan beban penyakit pernapasan yang cukup tinggi.
Peran Dosen Pembimbing dan Dukungan Penuh FK UNTAR
Pencapaian Bryan dan Fiona tidak terlepas dari peran dosen pembimbing yang memberikan arahan komprehensif sejak tahap persiapan hingga penyempurnaan penelitian. Proses pembimbingan dilakukan secara langsung oleh Ketua Program Studi Profesi Dokter FK UNTAR – Dr. dr. Shirly Gunawan, Sp.FK serta didampingi oleh dr. Yohanes Firmansyah, M.H., M.M., M.Biomed., M.K.M., AIFO-K dari bagian Fisiologi. Pendampingan ini mencakup bimbingan metodologi riset, analisis statistik, hingga penguatan penyajian ilmiah agar sesuai standar kompetisi ilmiah tingkat regional.
Dukungan penuh dari Dekan Fakultas Kedokteran UNTAR, Dr. dr. Noer Saelan Tadjudin, Sp.KJ, juga menjadi kunci keberhasilan tim mahasiswa. Sejak tahap persiapan hingga pasca kompetisi, pimpinan fakultas memberikan fasilitas, pendampingan administratif, serta motivasi agar mahasiswa dapat tampil optimal dan percaya diri membawa nama besar FK UNTAR di tingkat regional.
Komitmen FK UNTAR dalam Mendorong Prestasi Mahasiswa
Prestasi ini merupakan bukti nyata komitmen FK UNTAR dalam meningkatkan kualitas pendidikan, pengembangan akademik, dan pembentukan karakter ilmiah mahasiswa. FK UNTAR secara berkelanjutan mendorong mahasiswa untuk berpartisipasi dalam kompetisi nasional dan regional sebagai bagian dari program unggulan fakultas dalam penguatan kapasitas penelitian (research capacity building).
FK UNTAR kembali memposisikan diri sebagai institusi yang tidak hanya berfokus pada pembelajaran klinis, tetapi juga mengembangkan kemampuan riset, keterampilan analitis, dan critical thinking mahasiswa. Kegiatan ini menjadi contoh konkret bahwa FK UNTAR mampu mencetak lulusan dokter yang tidak hanya kompeten secara klinis, tetapi juga unggul dalam kontribusi ilmiah, inovasi kesehatan masyarakat, dan kesiapan berkompetisi di era global.
Prestasi Bryan dan Fiona di tingkat regional menjadi inspirasi bagi seluruh civitas akademika FK UNTAR untuk terus berkarya dan memperkuat budaya akademik yang berorientasi pada keunggulan. FK UNTAR berkomitmen untuk terus mendukung mahasiswa dalam setiap bidang prestasi, menjadikan mutu dan inovasi sebagai dasar pengembangan pendidikan kedokteran demi mencetak generasi dokter muda Indonesia yang unggul, profesional, dan berdampak bagi masyarakat. (YF, SG)

