Prestasi Mahasiswa FK Untar di Kancah Internasional: Juara 1 Poster Ilmiah dalam 2nd International Military Medicine Symposium and Workshop

Fakultas Kedokteran Universitas Tarumanagara (FK Untar) kembali menorehkan prestasi membanggakan di tingkat internasional. Tiga mahasiswa Program Sarjana Kedokteran FK Untar, yaitu Steve Geraldo Bustam (405240065), Diana Dinali (405230024), dan Muhammad Fikri Dzakwan (405230157) berhasil meraih Juara 1 (1st Winner) dalam kategori Scientific Poster pada ajang 2nd International Military Medicine Symposium and Workshop yang diselenggarakan oleh Kedokteran Militer Indonesia – Universitas Pertahanan di Aston Kartika Grogol Hotel & Conference Center, Jakarta, pada 22–23 Oktober 2025.Tema dan Inovasi yang diangkat: Menyoroti Ancaman Tak Terlihat dalam Dunia Medis Digital

Kompetisi bergengsi yang diikuti oleh berbagai institusi kedokteran nasional dan internasional, tim mahasiswa FK Untar berpartisipasi dengan mengangkat tema Invisible Threats: Physiological Data Breaches from Wearable IoMT Devices.” Kajian ini membahas isu terkini dalam dunia kesehatan digital — cyberbiosecurity — khususnya ancaman kebocoran data fisiologis dari perangkat wearable dan sistem Internet of Medical Things (IoMT) yang semakin marak digunakan di bidang kesehatan modern.

Melalui studi literatur sistematis terhadap publikasi dari tahun 2010 hingga 2024 yang diambil dari basis data “PubMed, Scopus, dan ScienceDirect” – Steve, Diana, dan Fikri mengidentifikasi berbagai kasus nyata pelanggaran data fisiologis. Mereka menemukan bahwa insiden semacam ini tidak hanya berimplikasi pada privasi individu, tetapi juga dapat berdampak luas terhadap keamanan publik dan bahkan keamanan nasional.

Beberapa kasus besar yang dikaji termasuk kebocoran data dari aplikasi kebugaran Strava dan Polar, yang secara tidak sengaja mengungkap lokasi dan rute aktivitas militer, hingga kebocoran jutaan data biometrik wajah dari perusahaan seperti Clearview AI dan SenseNets. Melalui pendekatan Fault Tree Analysis (Barlow & Proschan, 1975), tim ini berhasil memetakan titik-titik kelemahan utama dalam ekosistem IoMT — mulai dari enkripsi data, pengendalian akses, keamanan penyimpanan awan (cloud security), hingga proses anonimisasi data.

Hasil penelitian mereka memberikan rekomendasi strategis yang selaras dengan praktik internasional seperti penerapan end-to-end encryption, desain sistem berbasis privasi (privacy-by-default), peningkatan pengawasan vendor, serta kepatuhan terhadap regulasi global seperti HIPAA dan GDPR. Karya ini tidak hanya bersifat akademik tetapi juga memberikan kontribusi nyata terhadap kebijakan dan keamanan digital di bidang medis.

 

Bimbingan Akademik dan Dukungan Institusional yang Kuat

Kesuksesan tim FK Untar ini tidak terlepas dari bimbingan intensif dari dua dosen pembimbing, yaitu Dr. dr. Shirly Gunawan, Sp.FK (selaku pembimbing utama) dan dr. Yohanes Firmansyah, M.H., M.M., M.Biomed., M.K.M., AIFO-K (selaku pembimbing pendamping). Kedua pembimbing berperan dalam mendorong mahasiswa untuk berpikir kritis dan kontributif terhadap isu global kesehatan.

Selain itu, dukungan penuh datang dari Kepala Program Studi Sarjana Kedokteran FK Untar, dr. Yoanita Widjaja, M.Pd.Ked., dan Dekan FK Untar, Dr. dr. Noer Saelan Tadjudin, Sp.KJ. Keduanya menekankan pentingnya research culture di kalangan mahasiswa sebagai pondasi untuk menghadapi tantangan era digitalisasi medis.

  1. Yoanita Widjaja menyampaikan bahwa prestasi ini merupakan bukti konkret dari komitmen FK Untar dalam mengembangkan student-centered learning yang adaptif terhadap kemajuan teknologi. “Kami selalu mendorong mahasiswa untuk tidak hanya berfokus pada kompetensi klinis, tetapi juga literasi digital dan keamanan data medis. Dunia kedokteran kini tidak hanya tentang penyembuhan, tetapi juga tentang melindungi data dan integritas pasien,” ujarnya.

Sementara itu, Dr. dr. Noer Saelan Tadjudin menegaskan bahwa FK Untar berkomitmen untuk terus memperkuat posisi sebagai fakultas kedokteran yang unggul dan inovatif. “Kemenangan ini menunjukkan bahwa mahasiswa FK Untar mampu bersaing di ranah internasional dengan gagasan yang relevan, kritis, dan solutif terhadap isu global seperti cyberbiosecurity. Ini menjadi bagian dari program unggulan kami dalam menyiapkan dokter masa depan yang berintegritas, beretika, dan adaptif terhadap teknologi kesehatan modern,” tuturnya.

 

Komitmen FK Untar terhadap Kemajuan Teknologi dan Keamanan Kesehatan

Prestasi ini menandai langkah strategis FK Untar dalam menjadikan penguasaan teknologi medis dan keamanan data sebagai bagian integral dari kurikulum kedokteran masa depan. Sejalan dengan transformasi digital di bidang kesehatan, FK Untar berfokus pada pengembangan mahasiswa yang tidak hanya cakap dalam ilmu klinik, tetapi juga memahami aspek etika, hukum, dan keamanan data pasien.

Kajian yang dilakukan oleh Steve, Diana, dan Fikri menjadi refleksi dari visi FK Untar dalam mengintegrasikan ilmu biomedik, teknologi informasi, dan tanggung jawab sosial dalam pendidikan kedokteran. Inovasi ini juga memperkuat komitmen fakultas untuk berkontribusi dalam pencapaian Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs), khususnya Goal 3: Good Health and Well-Being serta Goal 9: Industry, Innovation, and Infrastructure.

Selain kompetensi akademik, keberhasilan ini juga mencerminkan karakter mahasiswa FK Untar yang berani mengeksplorasi isu baru, berpikir lintas disiplin, dan berorientasi pada solusi. Revolusi industri 5.0 menekankan sinergi antara manusia dan teknologi yang sinergis dengan karya ini yang menekankan bahwa generasi muda dokter Indonesia siap menjadi garda depan dalam menjaga keamanan, etika, dan keberlanjutan inovasi medis.

Dari Jakarta untuk Dunia

Kemenangan tim FK Untar dalam ajang 2nd International Military Medicine Symposium and Workshop tidak hanya menjadi kebanggaan bagi civitas akademika Universitas Tarumanagara, tetapi juga bagi dunia pendidikan kedokteran Indonesia. Melalui karya “Invisible Threats: Physiological Data Breaches from Wearable IoMT Devices,” FK Untar menunjukkan bahwa inovasi ilmiah dapat menjadi alat diplomasi akademik yang memperkuat posisi Indonesia dalam diskursus global tentang keamanan kesehatan digital.

Prestasi ini diharapkan menjadi inspirasi bagi mahasiswa lain untuk terus berkarya, meneliti, dan berinovasi demi kemajuan dunia kedokteran yang lebih aman, etis, dan berkeadilan. FK Untar menegaskan komitmennya untuk terus mendukung mahasiswa dalam berkompetisi di tingkat nasional maupun internasional, menjadikan prestasi sebagai budaya, dan inovasi sebagai tradisi unggul yang melekat dalam setiap langkah menuju masa depan kedokteran Indonesia yang berdaya saing global.(YF)

Berita Terbaru

Agenda Mendatang

 

10

Feb

Awal kuliah FK semester genap 2024/25

12

Feb

Pelantikan Dokter 144, Wisuda 85

20

Feb

Pra-Yudisium PSPD

17-18

Mei

Kepaniteraan Umum RSUD Ciawi

10-11

Mei

Wisuda Untar 85
Fakultas Kedokteran, Jurusan Kedokteran, Kuliah Kedokteran, Jakarta, FK Untar, Universitas Tarumanagara