SURVIVAL XXIII: Membentuk Penolong Medis yang Tangguh dalam Situasi Darurat di Alam Terbuka

Jakarta, Juli 2025 Unit Medis Reaksi Cepat (UMRC) Fakultas Kedokteran Universitas Tarumanagara (FK UNTAR), di bawah naungan BEM FK UNTAR, kembali menggelar program kerja tahunan bertajuk SURVIVAL XXIII, sebagai bentuk kaderisasi tahap akhir bagi anggota dalam pelatihan UMRC FK UNTAR guna membentuk anggota yang tangguh dan siap dalam menghadapi konsisi darurat di medan terbuka. Kegiatan ini mengusung tema ESCAPE: Emergency Survival Case Act to Protect and Evacuateyang dilaksanakan dalam dua rangkaian kegiatan, yaitu PRE-SURVIVAL pada 5 Juli 2025 di Kampus I UNTAR, Grogol, Jakarta Barat dan SURVIVAL pada 14 – 16 Juli 2025 di Bukit Kabayan, Pamijahan, Jawa Barat.

Rangkaian PRE-SURVIVAL berlangsung di Gedung J, Kampus I UNTAR, dengan 3 sesi penyampaian materi oleh narasumber. Sesi pertama dibuka dengan menghadirkan narasumber profesional di bidang kegawatdaruratan dan kegiatan luar ruang yaitu dr. Randy Siwi Rantung, Sp.EM yang membawakan materi mengenai “Mountain Medicine.” Materi ini membuka wawasan peserta terhadap penanganan medis dalam kondisi geografis ekstrem.

Sesi Kedua dilanjutkan dengan pemaparan materi oleh MARSIPALA yang membekali peserta seputar “Perlengkapan Camping,” yang memberikan peserta wawasan mengenai pemahaman mengenai pemilihan peralatan yang sesuai medan dan kesadaran akan pentingnya manajemen perlengkapan dalam kondisi darurat. MARSIPALA pun kerap memberikan pengalaman para anggotanya tentang bagaimana mereka bertahan hidup dan kemampuan-kemampuan dasar untuk menghadapi situasi di alam terbuka.

Sesi pada rangkaian PRE-SURVIVAL diakhiri dengan pemaparan materi oleh BASARNAS yang memberikan penyampaian materi mengenai “Dasar – Dasar Mountaineering,” yang membuka pengetahuan baru peserta tentang teknik dasar pendakian gunung, prinsip keselamatan dalam berkegiatan di medan ekstrem, prosedur evakuasi vertikal, serta pentingnya koordinasi tim dalam situasi darurat di alam bebas. Peserta tidak hanya dibekali dengan pengetahuan teoretis tetapi juga praktis, dimana setelah pemaparan materi peserta berkesempatan untuk melakukan praktik bersama BASARNAS mengenai “Navigasi Darat.”

Rangkaian inti SURVIVAL berlangsung selama tiga hari dua malam di kawasan Bukit Kabayan. Dengan pendekatan experiential learning, para peserta menjalani simulasi nyata bertahan hidup di alam terbuka, mulai dari pembuatan tenda, bivak, penyaringan air, pencarian makanan alam, navigasi darat, hingga evakuasi menggunakan tandu darurat. Acara SURVIVAL ini juga memberikan nuansa yang baru dengan adanya Curug Ciampea pada kawasan Bukit Kabayan sehingga muncul kegiatan-kegiatan baru yang tidak dapat dilakukan pada acara SURVIVAL beberapa tahun ke belakang.

Kegiatan ini juga dibagi dalam beberapa pos praktik, seperti pembuatan bivak, pembuatan simpul, dan pembuatan api yang dibimbing oleh MARSIPALA, serta pembuatan tandu darurat yang dipandu oleh UMRC FK UNTAR. Para peserta pun dibagi menjadi 4 kelompok dan diberikan kesempatan untuk melakukan praktik melalui 4 pos secara bergantian. Kegiatan pos ini bertujuan untuk menguji kerja sama tim dan daya juang individu. Para peserta juga dibekali kemampuan penting dalam identifikasi medan, pengambilan keputusan cepat, serta pengelolaan logistik dan komunikasi dalam situasi minim sumber daya.

Kegiatan ini tidak hanya berfokus pada penguasaan keterampilan bertahan hidup dan penanganan medis dasar di alam terbuka, tetapi juga menjadi wahana strategis dalam pembentukan karakter, penanaman nilai solidaritas, dan pengembangan kepemimpinan peserta. Melalui berbagai sesi non- formal seperti bonding, pentas seni angkatan, dan api unggun, peserta diajak untuk membangun kepercayaan, memperkuat komunikasi interpersonal, serta mengasah kemampuan bekerja dalam tim dalam suasana yang hangat dan penuh kebersamaan.

Rangkaian SURVIVAL pun diakhiri dengan pengukuhan anggota baru U-25 yang menandakan berakhirnya masa pelatihan dasar dan dimulainya komitmen resmi para peserta sebagai bagian dari keluarga besar UMRC FK UNTAR. Dan ditutup dengan pemilihan ketua baru UMRC FK UNTAR yang melambangkan peralihan estafet kepemimpinan organisasi serta awal baru dalam arah strategis dan dinamika internal UMRC FK UNTAR ke depan.

Melalui SURVIVAL XXIII, UMRC FK UNTAR memperkuat komitmennya sebagai unit medis mahasiswa yang adaptif, kompeten, dan siap siaga dalam memberikan pertolongan di medan yang menantang. Para peserta SURVIVAL XXIII dipersiapkan menjadi garda terdepan dalam penanganan kegawatdaruratan di luar fasilitas medis, sebuah langkah konkret UMRC FK UNTAR dalam membentuk penolong masa depan yang handal, berpengetahuan, dan berjiwa sosial tinggi.(RAY, AHS)

Berita Terbaru

Agenda Mendatang

 

10

Feb

Awal kuliah FK semester genap 2024/25

12

Feb

Pelantikan Dokter 144, Wisuda 85

20

Feb

Pra-Yudisium PSPD

17-18

Mei

Kepaniteraan Umum RSUD Ciawi

10-11

Mei

Wisuda Untar 85