Jakarta, 5 Agustus 2025 – Seiring pesatnya perkembangan dunia kesehatan global, pengobatan tradisional Tiongkok semakin mendapatkan perhatian luas, tidak hanya di Asia tetapi juga di belahan dunia lainnya. UNTAR telah menjembatani mahasiswa dan tenaga profesional kesehatan untuk memperkenalkan dan mendalami Traditional Chinese Medicine (TCM) melalui program Summer Course yang diselenggarakan di Hunan University of Chinese Medicine (HUCM), salah satu universitas terkemuka di bidang pengobatan tradisional Tiongkok pada tanggal 17-23 Juli 2025.
Program Summer Course ini dirancang dengan pendekatan lebih praktis dan aplikatif, melalui pengajaran langsung oleh para ahli di bidangnya. Tidak hanya memberikan pelatihan teori, program ini juga memberikan pengalaman langsung dalam teknik-teknik dasar TCM, seperti akupuntur, pemahaman mengenai ramuan herbal, serta penggunaan terapi fisik untuk menyembuhkan berbagai penyakit.
Opening Ceremony – Simbolisasi Awal Pembukaan Summer Course oleh Dr. dr. Noer Saelan Tadjudin, Sp.KJ, selaku Dekan FK UNTAR dan Prof. Tian Xuefei, selaku Dekan Institut Pendidikan Internasional HUCM
Mengenal Akupuntur
Dalam pembelajaran mengenai acupoints, peserta dikenalkan pada konsep Sistem Meridian, yakni jalur energi Qi dan darah yang menghubungkan organ serta jaringan tubuh. Terdapat 12 meridian utama dan 8 meridian tambahan yang masing-masing terhubung dengan organ dalam tertentu. Prof. Qianyun Yang, salah satu tim pengajar dari HUCM, menjelaskan sejumlah titik akupuntur yang sering digunakan dalam praktik klinis, seperti; 列缺 Lieque (LU7), 合谷 Hegu (LI4) 曲池 Quchi (LI11), 迎香 Yingxiang (LI20), 肩髃 Jianyu (LI15), dan 少冲 Shaochong (HT9). Titik-titik ini dapat distimulasi untuk mengatasi berbagai indikasi kesehatan berbeda sesuai dengan keluhan dari pasien. Tidak hanya itu, peserta juga dikenalkan berbagai jenis jarum akupuntur serta teknik penempatan jarum yang tepat untuk efektivitas terapi.
Konsep Yin-Yang dan Five Flavors pada Herbal Medicine
Dalam TCM, herbal medicine diklasifikasikan berdasarkan sifat energetik herbal terhadap Yin (dingin/sejuk) dan Yang (hangat/panas). Tujuan pengobatan adalah untuk mengembalikan keseimbangan Yin dan Yang dalam tubuh, dimana jika pasien memiliki energi Yang berlebihan (panas dalam, insomnia, wajah kemerahan) akan diberikan obat herbal yang bersifat Yin (mendinginkan) dan sebaliknya.
Selain itu, dikenal juga istilah Five Flavors; Pungent untuk memperlancar aliran Qi dan darah (相符 Xiangfu), Sweet untuk mengisi, menyeimbangkan Qi dan meredakan nyeri (甘草 Gancao), Sour untuk menyerap kembali Qi yang bocor dan menahan keluarnya cairan tubuh (五味子 Wuweizi), Bitter untuk meluruhkan atau membersihkan tubuh serta mengeringkan atau mengurangi kelembapan patologis dalam tubuh seperti sputum dan edema (黄连Huanglian), serta Salty untuk melunakkan pengerasan dan mendorong pengeluaran limbah dari dalam tubuh (芒硝 Mangxiao).
Pengalaman langsung partisipan mencoba五味子(Wuweizi) yang diperkenalkan selama kegiatan
The First Affiliate Hospital of Hunan University of Chinese Medicine
Kunjungan delegasi UNTAR ke rumah sakit yang merupakan pusat klinis pengajaran, riset, dan pelatihan utama bagi HUCM ini merupakan bagian dari serangkaian acara pada program Summer Course. Para peserta diajak untuk berkeliling melihat fasilitas utama rumah sakit, termasuk unit rawat jalan, pusat diagnostik, dan ruang perawatan pasien. Dalam sesi ini, partisipan juga mendapatkan kesempatan untuk mengenal lebih dekat berbagai bentuk terapi TCM, seperti akupuntur, moksibusi, dan cupping dengan mencoba beberapa metode terapi secara langsung di bawah bimbingan praktisi berlisensi.
Pengalaman langsung partisipan mencoba Akupuntur dan Moksibusi
Melalui program Summer Course ini, FK UNTAR tidak hanya membuka wawasan mahasiswa terhadap kekayaan ilmu pengobatan tradisional Tiongkok, tetapi juga memperkuat pemahaman mengenai pendekatan holistik yang sangat relevan dalam manajemen kesehatan lansia. Konsep keseimbangan tubuh, pemanfaatan herbal, serta terapi fisik seperti akupunktur dan moksibusi memberikan perspektif baru yang dapat diadaptasi dalam pelayanan geriatri yang lebih integratif dan berpusat pada pasien. Kolaborasi antara FK UNTAR dan HUCM diharapkan menjadi langkah strategis dalam mengembangkan layanan kesehatan yang tidak hanya berbasis pada ilmu kedokteran modern, tetapi juga menghargai kebijaksanaan tradisional sebagai bagian dari upaya meningkatkan kualitas hidup lansia di Indonesia.(YCN, SG, YW)